Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone

Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone - Kembali lagi di blog Modifamp, Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan artikel tentang Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone, dan admin telah menyiaplkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan pada Artikel Komputer, yang kami tulis ini dapat dengan mudah anda pahami. baiklah, tidak usah berlama-lama selamat membaca.

Judul : Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone
link : Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone

Baca juga


Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone

Banyak pihak yang kecewa pada Google, dimana Google tidak support untuk mengembangkan aplikasi pada platform Windows Phone.

Agar nantinya pengguna Windows Phone bisa mengakses layanan milik perusahaan Google.

Beberapa layanan tersebut yang sudah sangat populer, seperti Google Translate, Gmail, YouTube, Blogger Google Drive, dan beberapa lainnya. Agar bisa diakses secara mudah. oleh pengguna Windows Phone.

Sehingga tampak Google berusaha menghambat layanan miliknya agar tidak digunakan Microsoft, terutama lagi pada Windows Phone.

Penyebab Google benci Microsoft, sehingga tidak memberikan support pada Windows Phone:

#1. Pihak Microsoft menagih biaya hak cipta pada paten yang digunakan Android (Google tidak diberikan lisensi  oleh Microsoft)
Keuntungan terbesar Google adalah dari layanan adsense / iklan. Sehingga agar bisa memperoleh profit maksimal maka harus banyak pengguna yang mengakses produk-produk milik Google. 

Sehingga Google berani menggratiskan layanan seperti Gmail, Google Drive, dan OS Android. 

Sempat terjadi perseteruan panjang antara Android dengan Apple, karena banyak UI-nya yang menjiplak iOS.

Adapun Microsoft punya lebih dari 300 paten dalam coding OS Android, karena terintegrasi dengan OS Android. 

Maka Microsoft dengan 'santai' menagih biaya penggunaan paten tersebut kepada perusahaan pembuat perangkat smartphone yang menggunakan OS Android.

Seperti salah satunya adalah Samsung yang sudah menanggung beban biaya lebih dari USD 1 milyar.

Hal ini menjadi ironis bagi Google. Hal itu karena Google yang membuat OS Android malah tidak memiliki hak untuk menagih �ongkos� kepada manufaktur smartphone Android. 

Masalah paten ini, Google memang yang menulis kode-kode program Android, akan tetapi bukan pihak Google yang merancang struktur data dari format FAT yang biasanya digunakan SD Card.

Padahal Google mengetahui format itu tidaklah gratis, akan tetapi pihak Google tidak menghiraukannya. 

Akibatnya dari penjualan ponsel dengan platform Android, maka wajib membayar lisensi paten untuk FAT ini. 

Hal ini yang membuat Samsung �terpaksa� membayar lisensi kepada pihak Microsoft, adapun pihak Google hanya memperoleh untung dari pola pemakaian pengguna.

Google sendiri menghalangi perkembangan Windows Phone dengan tidak memberikan support apps Google ke Windows Phone. 

Karena hal ini, banyak orang yang membatalkan menggunakan Windows Phone, karena tidak adanya program aplikasi esensial dari Google. 

Developer yang support platform Windows Phone masih sedikit. Hal ini membuat pihak Microsoft mengambil langkah penyederhanaan porting aplikasi.

#2. Microsoft membuat laptop Windows 8 dengan harga rendah
Yang tampaknya cukup sadis. Saat Google mencoba peruntungan di dunia perangkat. Dimana Google meluncurkan Chrome book tahun 2011.

Google meluncurkan laptop murah dengan OS Chrome yang terhubung secara online, yang memiliki kelebihan berupa cepat dan ringan.

Pada awalnya, publik amat antusias dengan langkah yang diambil oleh Google ini.

Akan tetapi pada tahun 2012, pihak Microsoft justru sukses membanjiri pasar dengan perangkat laptop Windows 8, yang dijual dengan harga terjangkau.

Dengan begitu, harapan Google untuk bisa sukses di dunia perangkat laptop menjadi sirna seketika.


#3. Negosiasi Microsoft dengan OEM guna menurunkan biaya pra-Install aplikasi Microsoft di Android
Negosiasi Microsoft dengan OEM untuk biaya ini. Sehingga Microsoft bisa melakukan kesepakatan dengan pabrikan smartphone Android untuk melakukan pra-install aplikasi Microsoft di produk-produk smartphone Android mereka.

Hal ini akan meningkatkan traffic produk Microsoft dari perangkat yang menggunakan platform Android.

Sehingga menjadi berita buruk bagi Google. Karena Microsoft dapat �menggerogoti� potensi pendapatan Google.

Pihak Google tidak dapat mencegah hal ini, dikarenakan perjanjian antara Microsoft dengan OEM tentang masalah hal paten.

#4. Microsoft dinilai mengganggu perkembangan aplikasi Android
Contohnya pihak Microsoft membeli startup developer aplikasi Android hebat, seperti Wunderlist yang diakusisi Microsoft.

Sehingga dengan langkah yang diambil Microsoft tersebut membuat pihak Google berang, karena dapat menggerogoti pangsa pasar aplikasi Android secara langsung.

#5. Rencana Google untuk ikut serta dalam pasar PC hancur lebur karena Microsoft
Sejak awal diluncurkan Google Docs sangat sukses, dimana pengguna bisa membuat file dokumen secara online, yang nantinya bisa dengan cepat dikirim ke Gmail atau pengguna save di layanan Google Drive.

Dengan cepat Microsoft menjawabnya dengan meluncurkan Office 365, seketika banyak pengguna berpaling ke Office 365 karena perusahaan Microsoft sangat handal dan pengalaman dalam aplikasi pengolah kata.

Dengan Office 365 pengguna bisa menggunakan Microsoft Word, Excel dan PowerPoint secara online, yang terintegrasi dengan OneDrive. Sehingga Google Docs pun kolaps karenanya.

Masalah lainnya yaitu pada tahun 2011 pihak Google meluncurkan laptop murah dengan fitur browser Chrome andalannya, dan mendapat sambutan baik.

Akan tetapi pada tahun 2012, Microsoft ikut serta membanjiri pasar dengan meluncurkan laptop Windows 8 dengan harga yang murah, alhasil Google pun gigit jari karenanya.

#6. Microsoft menjadi ancaman serius menurunnya pendapatan Iklan Google
Sebanyak 90% pendapatan Google adalah dari layanan iklannya, dan dengan adanya produk Microsoft di banyak perangkat Android, menjadi ancaman langsung terhadap pendapatan iklan Google.

Salah satu contohnya, yaitu seseorang yang menggunakan platform Android mengakses Cortana, dan itu secara otomatis membuat pengguna mengakses mesin pencari Bing (saingan mesin pencari Google).

Hal ini sangat berpotensi menurunkan pendapatan Google dari layanan iklannya.


#7. White Space Milik Microsoft berhasil mengalahkan Google Balloons
Google meluncurkan Project Loon pada 2014, untuk menyediakan akses internet ke wilayah terpencil, dengan membuat jaringan nirkabel dengan kecepatan 3G sehingga memancarkan sinyal Wi-Fi untuk digunakan pada daerah yang terjangkau.

Tujuan perusahaan Google membuat layanan ini, untuk akses lebih luas pada mesin pencari andalannya.

Disaat yang hampir sama Microsoft menyediakan akses internet untuk daerah terpencil, dengan membuat proyek White Space.

Dan dari persaingan ini, teknologi White Space lebih unggul dibandingkan dengan Project Google Balloons.

#8. Microsoft memiliki kontrol terhadap OS Android
Microsoft memiliki kontrol penuh pada OS Windows Phone miliknya, bahkan juga memiliki kontrol terhadap OEM produsennya Android (karena masalah hak paten yang digunakan Android).

Sehingga Google yang menjadikan Android sebagai open source, maka hanya punya kontrol yang sedikit terhadap sistem operasinya tersebut

#9. Microsoft membuat saingan untuk Google Drive
Google Drive sebenarnya adalah pelopor sistem cloud yang sekarang ini dikenal. Ketika Microsoft mengembangkan dan membuat OneDrive dan Azure, cukup banyak memangkas jumlah pengguna Google Drive.

Dan tercatat banyak pengguna Android yang juga menggunakan penyimpanan cloud buatan Microsoft.

#10. Aplikasi Microsoft Office ternyata populer bagi pengguna Android
Aplikasi Microsoft Office ternyata banyak dibutuhkan dan digunakan oleh pengguna Android. Bagaimana hal ini bisa merugikan Google?

Tentunya jika banyak pengguna Android yang memakai aplikasi Microsoft Office di Android, maka menjadi ancaman besar berupa menurunnya penggunaan aplikasi Google Docs yang terintegrasi dengan Google Drive.

Masalah lainnya yaitu pengguna Android menggunakan mesin pencari Bing, yang dapat mengancam menurunnya pendapatan Google lewat layanan Adsense miiknya, yang itu sebagiannya berasal search engine Google.

Sehingga aplikasi Microsoft yang masuk ke �ranah� Google secara langsung akan mengambil beberapa keuntungan milik Google. Dan tentu saja ini sangat tidak disukai oleh Google.

Panasnya persaingan Google vs Misrosoft
Bidang apa saja yang menjadi persaingan Google dan Microsoft?

Gmail vs Hotmail
Sebelum ada Gmail, pengguna internet hanya ada pilihan Yahoo Mail atau Hotmail. Tahukah kala itu berapa besar space penyimpanannya? 10 MB.

Setelah itu muncullah Gmail (Google mail) yang menawarkan gratis 1GB penyimpanan. Saat itu mulailah Yahoo dan Hotmail mulai memikirkan layanan yang memberika space besar.

Datangnya Gmail benar-benar menjadi inspirasi, adanya space besar untuk penyimpanan.

Sekarang sudah menjadi standar jika sebuah layanan email memberikan space dengan ukuran GB.

Microsoft memiliki layanan pengolah email bernama Outlook.com. Dengan layanan ini, semua akun email bisa digunakkan, bahkan Gmail milik Google sekalipun.

Untuk layanan penyedia email, tampaknya Gmail lebih populer.

Tapi untuk aktivitas membuka kotak masuk, tampaknya Outlook.com lebih baik, karena tampilannya yang simple dan tidak banyak makan kuota dibandingkan Gmail.com yang jauh lebih berat.

Kelebihan Outlook.com yaitu bisa mengolah lebih dari satu alamat email sekaligus.

Adapun untuk membuka kotak masuk email lewat ponsel, tampaknya lebih baik Gmail.com karena mendukung versi mobile dengan baik dan ringan.

loading...

Google Search Vs Bing
Google terus menerus melakukan update pada kualitas mesin pencarinya dengan sangat menakjubkan. Terdapat fitur Instant search, autocomplete, Knowledge graph, dll.

Bing sebenarnya juga memiliki sejarah cukup panjang dalam bidang ini. Ssebelum ada Bing, Microsoft sudah mempunyai produk Live search. Nah, produk live search ini juga rebranding dari MSN Search.

Walaupun micrososft sudah berusaha keras menyaingi Google, tapi tetap saja Google masih berjaya di dunia mesim pencari.

Google memiliki lebih dari 90% pengguna internet keseluruhan. Adapun Bing hanya mendapat sisanya, itupun masih dibagi bagi dengan beberapa mesin pencari lainnya.

Google Drive vs Skydrive
Penyimpanan online sangat dibutuhkan untuk cadangan file, terutama untuk antisipasi ketika komputer rusak. Selain juga kegunannya untuk mempermudah transfer file ke perangkat lain.

Keuntungan menggunakan Skydrive milik Microsoft karena kompatibel dengan aplikasi Office yang banyak digunakan orang-orang. Skydrive juga memberikan penyimpanan gratis sebanyak 7 GB.

Adapun Google memiliki Google Drive. Kelebihannya memberikan penyimpanan gratis sebesar 15 GB. Akan tetapi website Google Drive sangat berat. Selain itu tampilannya terkesan monoton sehingga membuat mood turun.

Untuk masalah bisnis. Google membranding Google drive, Docs, Gmail, Google site dan Google Calendar ke dalam produk yang bernama GoogleApp. Pasarnya adalah Sekolah, perusahaan dan pemerintah.

Google Chrome vs Internet Explorer
Perang Microsoft dan Google memasuki era Browser pada tahun 2008. Google merilis produk Browser bernama Chrome. Slogan dari chrome saat itu adalah loadingnya cepat dan simple.

Browser chrome terintegrasi dengan google search dan translate. Saat ini, Chrome menjadi browser yang masuk jajaran nomor satu di dunia. Bersaing dengan browser Mozilla Firefox.

Google tidak mendapat keuntungan langsung dari browser, namun Google mendapat keuntungan dari �default Search engine� yang secara otomatis disetting. Pengguna Chrome hanya menggunakan SE Google saja.

Makin banyak orang yang memakai chrome, maka iklan yang akan tampil di hasil pencarian akan membuat semakin besar pendapatan Google.

Sekarang, jika berbicara tentang Internet Explorer (IE) maka sudah jauh terpuruk oleh keperkasaan Google Chrome. Tetapi IE masih bisa bersaing dengan Opera dan Mozilla Firefox.

Berdasarkan data dari Statcounter.com, Google Chrome adalah browser yang paling populer (paling banyak penggunanya). Lihat gambar di bawah:

Data browser terpopuler 2016
Data browser terpopuler 2016 | Sumber gambar: Statcounter.com

Berdasarkan data pada Januari 2016, Internet Explorer memiliki 16,6%. Perolehan IE menyusut di bulan Februari menjadi 15,8% dari keseluruhan pengguna browser di dunia. Hingga pada Maret 2016, jumlah pengguna IE juga menurun menjadi 15,5%.

Firefox dapat mengalahkan Internet Explorer dengan memiliki 15,6%. Berselisih tipis dengan IE 15,5%.

Walau begitu, perolehan jumlah pengguna yang diraih Firefox belum ada apa-apanya dibandingkan dengan Chrome. Browser keluaran Google ini menjadi jawara dengan 60,5%.

Dua browser lainnya, yakni Opera dan Safari jumlah penggunanya tidak mengalami perubahan berarti pada periode tersebut.

Jumlah kedua browser tersebut adalah 8,4% pada Maret 2016. Perolehan pangsa pasar tersebut sama dengan Januari dan Februari 2016.

Chrome OS vs Windows OS
Sistem operasi adalah hal yang terpenting pada komputer. Untuk bidang OS, maka yang menjadi jawara adalah Windows (Microsoft).

Sekarang ini, sebagian besar orang di Dunia menggunakan sistem operasi Windows. Baik itu Windows 7, Windows 8, ataupun Windows 10. Bahkan tidak sedikit yang masih menggunakan Windows XP.

Adapun Google juga telah mengeluarkan OS khusus komputer, namanya Chrome OS. Akan tetapi masih kalah pamor dibanding Windows.

Windows memiliki sejarah panjang dan pengalaman dalam pengembangan sistem operasi. Saat ini, belum ada yang dapat mengalahkan Windows.

Android Vs Windows phone
Kebalikan dari dunia OS komputer, dimana Microsoft merajai OS komputer. Untuk OS Smartphone, yang menjadi raja adalah Google, dengan sistem operasi besutannya yaitu Android.

Pasar windows di mobile tidaklah populer. Windows phone hanya memiliki tidak lebih 3% pasar. Adapun  Android memiliki 70% pasar. Saingan utama Android bukanlah Windows phone, akan tetapi iOS.

Kalau bicara segi penampilan, maka tampilan Windows Phone lebih menarik.

Adapun dari segi jumlah ketersediaan aplikasi, maka jumlah aplikasi Android jauh lebih banyak dibanding Windows Phone.

Google Translate vs Bing Transalte
Untuk soal mesin penerjemah, Google Translate sangat terkenal keberadaannya. Banyak blogger yang menggunakan layanan gratis dari Google ini.

Google Translate juga mendukung versi mobile, dan handphone versi lama pun bisa menggunakannya.

Microsoft dengan Bing Translatornya sebenarnya juga dapat diandalkan. Tapi tidak support versi mobile.

Adapun dari tingkat kepopulerannya, maka yang menjadi pemenang adalah Google Translate. Disamping juga kualitas Google Translate yang lebih baik.

Google Maps vs Bing Maps
Menggunakan Google Maps bisa di di komputer dna ponsel. Dengannya, Anda bisa menjelajah dunia lewat Google Earth karena fiturnya yang cukup lengkap dan keren.

Dengan Google Maps, seseorang bisa menjelajah dunia secara lebih nyata.

Microsoft memang juga memiliki Bing Maps, tetapi fiturnya tak selengkap Google Earth.

Blogger.com vs Windows Live Writer
Blogging menjadi hal yang sangat populer sekarang ini. Untuk hal ini, sebenarnya Google dan Microsoft memiliki kelebihannya masing-masing.

Anda bisa memanfaatkannya masing-masing. Banyak orang yang menggunakan Blogger dari Google untuk membuat blog.

Sementara itu, menggunakan Windows Live Writer dari Microsoft untuk memposting artikel blog, saya karena Blogger belum punya software posting blog yang bisa offline di komputer. Melakukan ini agar lebih hemat kuota.

Lainnya
Ada beberapa hal yang belum bisa dilakukan oleh Google dan Microsoft. Seperti membuat layanan jejaring sosial yang baik. Jejaring sosial yang populer adalah Facebook dan Twitter.

Google telah memiliki Google+. Adapun Microsoft belum memiliki layanan jejaring sosial sendiri.

Untuk layanan streaming video, maka Youtube yang merupakan milik Google menjadi rajanya. Adapun Microsoft memang belum memiliki layanan tersebut.

Untuk perangkat konsol game, maka Microsoft adalah rajanya. Dengan memiliki Playstation dari Sony dan Xbox. Adapun Google belum tidak punya produk perangkat seperti itu.

Microsoft telah membuat banyak game berkualitas, seperti Age of Empires yang sangat populer itu. Adapun Google masih belum bisa mendesain sebuah game yang berkualitas tinggi.

Microsoft memiliki software perkantoran yang sangat canggih yaitu Office. Adapun Google belum bisa membuatnya.

[Update 2016]
Setelah lama Berseteru, Microsoft dan Google Akhirnya Berdamai

Hubungan Microsoft dan Google dalam beberapa tahun terakhir sangat panas. Kedua perusahaan raksasa teknologi itu kerap saling menggugat.

Kini mereka dikabarkan segera mencabut tuntutan hukum yang masih diproses di pengadilan.

Setelah memiliki pemimpin baru, kedua perusahaan ini sepertinya menjadi lebih akrab.

Selain mencabut tuntutan hukum, Microsoft dan Google juga bersepakat untuk lebih mengutamakan perundingan.

�Microsoft sudah setuju untuk membatalkan tuntutan hukum terhadap Google. Tindakan ini merupakan usaha kami untuk mengubah prioritas hukum yang kami jalani. Kami akan fokus bersaing dari sisi bisnis dan konsumen saja,� kata juru bicara Microsoft seperti dilansir dari laman ReCode.

Di sisi lain, Google juga mengeluarkan pernyataan serupa. Untuk mencabut seluruh tuntutan hukum yang telah diajukan terhadap pihak Microsoft.

�Perusahaan kami memang bersaing dengan agresif. Tapi kami ingin menjalani persaingan dalam hal pengembangan produk, bukan dalam persoalan tuntutan hukum,� ujar juru bicara Google.

Dalam beberapa tahun terakhir, kedua perusahaan ini terkenal sangat tidak akur. Keduanya sering mengalami benturan di beberapa hak paten.

Yang menyebabkan keduanya sering berhadapan di depan pengadilan beberapa negara di dunia.

Namun, semenjak kedua raksasa teknologi ini mendapat pemimpin baru (CEO). Microsoft dipimpin oleh Satya Nadella dan Google dipimpin Sundar Pichai.

Kondisi kedua persuahaan tersebut menjadi lebih akrab ketimbang saat Steve Ballmer dan Eric Schmidt memimpin masing-masing perusahaan.

Di bawah kepemimpinan Nadella, Microsoft mulai banyak menghadirkan aplikasi untuk platform Android. Diantaranya Office dan Skype.


Demikianlah artikel kali ini tentang Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone

dengan adanya artikel Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone yang admin bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan atau artikel menarik lainnya dan terimaksih telah berkunjung.

Anda sekarang membaca artikel Penyebab Google Benci Microsoft, Tidak Mau Memberikan Support untuk OS Windows Phone dengan alamat link https://modifamp.blogspot.com/2015/06/penyebab-google-benci-microsoft-tidak.html