Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II)

Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II) - Kembali lagi di blog Modifamp, Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan artikel tentang Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II), dan admin telah menyiaplkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan pada Artikel Katekese Iman Katolik, Artikel RD Istimoer Bayu Ajie, yang kami tulis ini dapat dengan mudah anda pahami. baiklah, tidak usah berlama-lama selamat membaca.

Judul : Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II)
link : Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II)

Baca juga


Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II)

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 211

Seri Liturgi
MENGENAL BENTUK MISA
Bagian II

Syalom aleikhem.
Dalam Misa Umat Tanpa Diakon, imam sendirian memimpin Kurban Misa. Tugas-tugas khas diakon dilaksanakan (dirangkap) oleh imam. Manakah tugas-tugas khas diakon?

Waktu berarak masuk pada awal Misa, diakon membawa Kitab Injil (Evangeliarium) yang berisi bacaan-bacaan Injil untuk Misa sepanjang tahun. (Nota: Edisi terbarunya dalam bahasa Indonesia berwarna merah, dihiasi tulisan dan gambar keemasan. Lumayan bagus!)

Tiap kali ada pendupaan, diakon membantu imam mengisikan dupa. Tugas lain diakon adalah membacakan Injil. Ini khas sekali sesuai dengan martabat diakonat sebagai pewarta Injil. Jadi, “aslinya” pembacaan Injil itu bukan oleh imam. Untuk gambaran, lihatlah Misa kepausan, selalu diakonlah yang membacakan Injil. Tak pernah Sri Paus sendiri (sebagai imam [sacerdos, bukan dalam arti presbyter] membacakan Injil, atau seorang uskup atau imam; selalu diakon karena memang itulah kekhasannya.

Selanjutnya, saat penyiapan persembahan, diakon menata bejana-bejana suci (piala, patena, sibori) di atas altar, mengisinya dengan anggur dan air, menyiapkan Buku Misa (Missale), dsb. Diakon juga menerimakan Komuni Suci kepada umat. Setelah itu, membereskan altar. Akhirnya, sesudah imam memberkati umat, diakon mengutus umat dengan ite missa est yang harafiahnya berarti ‘pergilah, diutus’. Dari sinilah kita memperoleh istilah “Misa”, nama lain Perayaan Ekaristi.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Sumber https://renunganpagi.blogspot.com/


Demikianlah artikel kali ini tentang Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II)

dengan adanya artikel Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II) yang admin bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan atau artikel menarik lainnya dan terimaksih telah berkunjung.

Anda sekarang membaca artikel Seri Liturgi MENGENAL BENTUK MISA (Bagian II) dengan alamat link https://modifamp.blogspot.com/2019/01/seri-liturgi-mengenal-bentuk-misa.html